Sunday, June 26, 2011

PENGALAMAN MEMBUKA REKSADANA

 Ada yang minta diceritakan proses awal membuka reksadana. Mudah2an tulisan ini bisa memberikan gambaran untuk teman-teman yang ingin membuka reksadana.
     Ada 3 jenis reksadana yang jadi pilihan saya yaitu reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran atau reksadana saham. Kalau milih reksadana pendapatan tetap buat apa, toh saya sudah buka deposito dan sukuk. Hasil deposito ngga perlu dibagi-bagi dengan manajer investasi karena mudah kok. Masukin deposito atau sukuk, kita tinggal terima return tiap bulan.
Kalau campuran, buat apa juga. Saya sudah menyebar investasi diberbagai instrumen investasi. Dalam portofolio yang belum ada tinggal investasi di saham, padahal saham ngasih return besar. Tapi Return besar berarti resiko juga besar. Resiko uang ambles besar banget dibandingkan dengan yang lain. Liat aja banyak perusahaan bangkrut. tapi hidup kalau ngga nyerempet2 resiko ngga berwarna. Resiko kan sudah saya minimalisir dengan investasi di berbagai tempat. Saya jg investasi di saham pakai uang sisa yang kalau apes sampai hilang saya ikhlas kok.tapi kalau ngasih return gede, lebih ikhlas lagi:) .Untuk main langsung di saham, uang dan ilmu saya belum cukup. Jadi saya serahkan saja ke ahlinya yaitu manajer investasi melalui beli reksadana saham.Kalau dilihat secara tidak langsung, saya  melakukan sendiri  reksadana campuran. Liat ada deposito, sukuk, emas batangan,saham. Nah sekarang tinggal mencari agen dan nama produk apa saja yang bagus.
     Memilih produk apa yang bagus cukup ribet. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja reksadana ke depan. Contoh jika pegawai yang pinter ngelola uang reksadana kita tsb di bajak sama manajer investasi lain, bisa membuat kinerja reksadana kita ke depan jelek tuh kalau dipegang sama pegawai yang ngga sepintar kemarin. Jadi saya hanya memilih reksadana yang agen penjualnya terdaftar dan manajer investasinya terdaftar di bapepam. Ngasih return yang ngga rendah, ngga tinggi dan normal ikut pasar. Kalau ngasih return tinggi banget sedangkan yang lain biasa2 aja, patut dipertanyakan uang kita diinvestasikan kemana tuh.Tapi yang utama lg adalah “syariah”. kenapa saya memilih harus reksadana “syariah”.Dalam transaksi pasar saham ada transaksi yang diharamkan. Ngga mau kan kaya di dunia, tapi di akherat susah karena kemakan uang haram.Jadi dengan saya memilih syariah, manajer investasi berjanji  uang saya dikelola bukan dengan cara haram. Nah sekarang tinggal pergi ke agen penjual reksadana. mari berangkat:)

BUKA REKSADANA MANDIRI INVESTASI ATRAKTIF SYARIAH DI BSM
     Waktu itu saya berfikir kalau agen penjual adalah bank syariah, maka produk reksadananya halal. Pilihan jatuh ke  bank syariah mandiri. Disana hanya dijual reksadana saham syariah “mandiri investasi atraktif syariah”.
Awal buka, saya ke CS untuk membeli reksadana.tidak lupa membawa KTP, Buku tabungan BSM dan kartu NPWP (kalau ada). CS minta saya mengisi formulir pembukaan rekening reksadana dan isi kuesioner pengenalan resiko nasabah. Kuesioner itu untuk mengetahui cocoknya kita beli reksadana apa sih. Campuran, pendapatan tetap, atau saham. Nanti dihitung deh nilai kuesioner, saya termasuk investor yang ngga berani terima resiko (disaranin beli reksadana deposito) atau tengah-tengah (disaranin reksadana campuran) atau suka akan resiko (disaranin reksadana saham). Karena saya mau ambil reksadana saham yang artinya siap resiko tinggi, saya silang saja angka yang besar.
     Setelah itu akan ditanya mau beli reksadana mitra syariah berapa. Kita tidak bisa mengatakan beli sekian unit, karena harga hari ini baru akan ketahuan sore setelah bursa tutup. Jadi kalau beli, bilang saja misal beli Rp 500.000,- besok baru deh kita intip di www.infovesta.com
 
 nilai NAB  1 unit. Berapa sih unit reksadana mitra syariah yang kebeli dengan uang Rp 500.000,- jika harga NAB 1 unit sekian perak.
     Prosedur selanjutnya adalah isi formulir pembelian dan formulir transfer dari rekening buku tabungan ke rekening reksadana. Pergi ke teller untuk mengurus bayar membayar. Dan selesai. Laporan bisa diambil 2 mingg lg di BSM.

BUKA MANULIFE SYARIAH SEKTORAL AMANAH DI MANULIFE ASET MANAJEMEN INDONESIA (MAMI)
     Karena cape setiap tambah harus ke BSM, tiap jual harus ke BSM, tiap minta laporan harus ke BSM dan karena melihat suami begitu mudahnya bertransaksi reksadana, maka saya memutuskan pindah ke MAMI. MAMI hanya sebagai pengelola uang dan mereka memiliki produk yang ditempeli janji bahwa uang saya akan dikelola bukan dengan cara haram. Janjinya itu ada di produk reksadana manulife syariah sektoral amanah. Insya Allah ngga kecampur dengan reksadana yang lain karena tiap produk reksadana kan dipisah nilainya yang tercermin dalam NAB masing2. jadi ngga ada hasil non syariah dicampur syariah. produk reksadana mandiri investasi atraktif syariah yang mengelola jg bukan bank syariah mandiri tetapi mandiri investasi. bank syariah mandiri hanya sebagai agen penjual.
     Untuk buka, prosedurnya spt BSM. jangan lupa bawa KTP, buku tabungan BCA, ATM BCA, NPWP. nanti uang harus ditransfer lewat bank BCA, bukan di tempat kita daftar.Setelah transfer lewat ATM selesai, struknya diberikan sebagai bukti ke tempat kita daftar tadi. Nanti penambahan bisa lewat internet banking, atau ATM BCA. jangan lupa setelah transfer, kita lapor ke MAMI leawat e-mail ata sms. untuk jual kembali bisa diwakilkan, dan laporan akan datang ke rumah setiap ada perubahan.

BUKA MANDIRI INVESTA ATRAKTIF SYARIAH DI BANK MANDIRI
     beberapa lalu, dapet kabar dr mbah google katanya ada masalah dengan MAMI (ternyata yang bermasalah manulife asuransi, ijin asuransi ngga boleh untuk jual reksadana). akhirnya buka lagi deh reksadana mandiri investasi atraktif syariah di Bank Mandiri tetapi manulife syariah sektoral amanahnya tetap ngga di tarik. Milih bank mandiri, karena bank dekat dengan rumah. Prosedur pembukaan sama dengan BSM,tapi laporan dikirim ke rumah tiap ada perubahan. Untuk tambah dan jual, kita harus datang ke bank tsb.

ASURANSI + INVESTASI (UNIT LINK) ATAU IKUT ASURANSI MURNI AJA SEDANG INVESTASI LAKUKAN SENDIRI

Punya uang Rp 500.000,- per bulan atau per tahun Rp 6.000.000,-. Saudara atau teman atau tetangga nawarin produk asuransi unit link (asuransi + investasi)? Atau bagaimana kalau ikut asuransi murni aja dipisah sedang untuk investasi masukkan sendiri ke reksadana saham? Sebelum mutusin, mari kita belajar berhitung untuk tau mana yang lebih menguntungkan. Untuk porsi Asuransi, kita samakan porsi asuransi murni dengan porsi asuransi unit link jadi perbandingannya bisa apple to apple.

Jika uang tersebut kita masukkan unit link, semua uang Rp 6.000.000,- kita berikan ke perusahaan asuransi. Oleh Asuransi diolah sbb:
  1. Porsi untuk asuransi (40%) = Rp 6.000.000,- X 40% = Rp 2.400.000,- Akan diperoleh uang pertangguangan Rp 115.000.000,-
  2. Porsi untuk investasi (60%) = Rp 6.000.000,- X 60% = Rp 3.600.000,- Ada biaya administrasi, biaya polis dsb sebesar 5%. jadi yang diinvestasikan hanya Rp 3.600.000,- X 95% = Rp 3.420.000,-
  3. Untuk Tahun pertama, kedua dan ketiga, porsi investasi akan dipotong biaya akuisisi. Baru tahun ke-4, semua porsi Rp 3.420.000,- akan masuk ke porsi investasi.
    1. Tahun pertama, semua masuk biaya akuisisi. Tidak ada yang masuk investasi. Jadi saldo Investasi Rp 0,-
    2. Tahun kedua hanya 75% dari Rp 3.420.000,- yang menjadi porsi investasi. Sisanya yang 25% akan jadi biaya akuisisi. jadi hanya Rp 3.420.000 x 75% = Rp 2.565.000,- diinvestasikan.
    3. Tahun ketiga hanya 85% dari Rp 3.420.000,- yang menjadi porsi investasi. Sisanya yang 15% akan jadi biaya akuisisi. Jadi hanya Rp 3.420.000 X 85% = Rp 2.907.000,- diinvestasikan.
    4. Tahun keempat dan seterusnya baru 100% dari Rp 3.420.000 yang menjadi porsi investasi semua yaitu Rp 3.420.000,-
    5. Potensi perkembangan investasi  dengan imbal balik 12% sbb:
      • Tahun pertama : 0 (karena 100% masuk biaya akuisisi)
      • Tahun kedua hasil investasi : Rp 2.565.000 X 12% = Rp 307.800,- Saldo Investasi menjadi Rp 2.565.000 + Rp 307.800 = Rp 2.872.800,-
      • Tahun Ketiga hasil investasi: ( Rp 2.872.800 + Rp 2.907.000) X 12% = Rp 693.576,- Saldo investasi menjadi Rp 2.872.800 + Rp 2.907.000 + Rp 693.576 = Rp 6.473.376,-
      • Tahun keempat hasil investasi : (Rp 6.473.376 + Rp 3.420.000 ) X 12% = Rp 1.187.205,- Saldo investasi menjadi Rp 6.473.376 + Rp 3.420.000 + Rp 1.187.205 = Rp 11.080.581,-
      • Tahun kelima hasil investasi : (Rp 11.080.681 + Rp 3.420.000 ) X 12% = Rp 1.740.069,- Saldo investasi menjadi Rp 11.080.681 + Rp 3.420.000 + Rp 1.740.069 = Rp 16.240.650,-

Total Saldo Investasi jika uang Rp 500.000,- per bulan dimasukkan ke unit link dalam jangka 5 tahun = Rp 16.240.650,-

Jika dari Rp 6.000.000,- sebesar Rp 2.400.000,- tersebut dimasukkan ke asuransi murni. Sisanya Rp 3.600.000 kita investasikan sendiri ke reksadana saham.
  1. Porsi untuk asuransi sama 40% = Rp 6.000.000,- X 40% = Rp 2.400.000,- kita setor kepada agen asuransi. Anggap pertanggungan sama Rp 115.000.000,- 
  2. Porsi untuk investasi Rp 3.600.000,- , akan dimasukkan sendiri ke reksadana saham dengan imbal balik 23%.
  3. Untuk Tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya semua porsi Rp 3.600.000,- hanya akan dipotong biaya akuisisi sebesar 2%. Jadi yang akan masuk investasi hanya Rp 3.600.000 X 98% = Rp 3.528.000.
  4. Potensi perkembangan investasi  dengan return 23% sbb:
    • Tahun pertama hasil investasi : Rp 3.528.000 X 23% = Rp 811.440,- Saldo Investasi menjadi Rp 3.528.000 + Rp 811.440 = Rp 4.339.440,-
    • Tahun Kedua hasil investasi: ( Rp 4.339.440 + Rp 3.528.000) X 23% = Rp 1.809.511,- Saldo investasi menjadi Rp 4.339.440 + Rp 3.528.000 + Rp 1.809.511 = Rp 9.676.951,-
    • Tahun ketiga hasil investasi : (Rp 9.676.951,- + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 3.037.138,- Saldo investasi menjadi Rp 9.676.951,- + Rp 3.528.000 + Rp 3.037.138  = Rp 16.242.089,-
    • Tahun keempat hasil investasi : (Rp 16.242.089 + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 4.547.120,- Saldo investasi menjadi Rp 16.242.089 + Rp 3.528.000 + Rp 4.547.120 = Rp 24.317.209,-
    • Tahun kelima hasil investasi : (Rp 24.317.209 + Rp 3.528.000 ) X 23% = Rp 6.404.398,- Saldo investasi menjadi Rp 24.317.209 + Rp 3.528.000 + Rp 6.404.398 = Rp 34.249.607,-


Total Saldo Investasi jika uang Rp 500.000,- per bulan dimasukkan ke asuransi murni terpisah dengan investasi dalam jangka 5 tahun = Rp 34.249.607,-

Selisih Rp 34.249.607 - Rp 16.240.650,- = Rp 18.008.957,- dalam 5 tahun. Kalau hitungan dilanjutkan, dalam 20 tahun investasi perbedaannya menjadi Rp 1.091.182.028 - Rp 216.390.890 = Rp 874.791.138,-  Nah, tergantung siapa yang berinvestasi untuk menilai Rp 874.791.138,-material atau ngga. kalau saya lebih baik ikut asuransi murni aja, untuk investasi saya lakukan sendiri. maklum uang sebesar itu sangat besar bagi keluarga Bapak Hamdi :)

Tuesday, January 18, 2011

Cara Mencari "Bunga" Yang Lebih Indah

Sebelum menentukan ingin berinvestasi di deposito, simpan emas atau beli reksadana, atau berwirausaha, mari kita belajar menghitung mana sih yang memberikan return paling besar. Rumus yang digunakan adalah sbb:

Jumlah yang diperoleh sampai dengan waktu tertentu = Jumlah rupiah yang diinvestasikan x ((1+R)^n)
(Rumus ini merupakan rumus yang biasa kita lihat jika kita menabung di bank. Masukkan sejumlah uang hanya satu kali di awal nabung, setiap akhir bulan kita akan mendapatkan bunga. Di bulan berikutnya akan diperoleh bunga dari saldo bulan terakhir dan seterusnya)
Rumus di atas hanya berlaku jika kita memasukkan uang untuk di investasikan sekali saja. bukan rutin nabung tiap bulan. kalau untuk rutin berkali-kali, pakai rumus di note sebelumnya.

Mari kita mulai menghitung. Misal kita memiliki uang Rp 5.000.000,- 
Uang tersebut kita investasikan ke dalam beberapa skenario.
Skenario pertama,masukkan deposito
uang didepositokan dan di akhir tahun ke-5 saldo deposito menjadi Rp 6.691.000,-
Jadi, pengembalian yang diberikan bank untuk deposito adalah
6.691.000 = 5.000.000 x ((1+R)^5)
(1+R)^5 = 1,3382
Diperoleh angka R = 6% per tahun.

Skenario kedua, beli emas
Uang dibelikan emas dan di akhir tahun ke-5 harga emas tersebut menjadi Rp 10.962.000,-
Jadi, pengembalian yang diberikan dengan kita berinvestasi emas adalah
10.962.000 = 5.000.000 X ((1+R)^5)
(1+R)^5 = 2,1924
Diperoleh angka R = 17%

Nah, dari sini bisa deh kita membandingkan mana investasi yang memberikan R lebih besar setiap tahunnya.  17% > 6%. Mau hasil yang lebih tinggi? bersiaplah dengan segala resikonya (high return, high risk)
Semoga bermanfaat dan Selamat berinvestasi

Mari Mengenal Sukuk

Bulan Februari 2011 nanti, ada berita pemerintah akan menerbitkan sukuk ritel 003. Wah, apa tuh sukuk ritel?

Sukuk itu adalah obligasi syariah. Obligasi? apaan lagi tuh? Obligasi adalah suatu pernyataan hutang satu pihak kepada pihak lain dan janji akan dibayar saat waktu tertentu beserta bunga-bunganya. Ngga usah bingung, sama saja kok kalau kita pinjam uang kepada seseorang dan buat surat pernyataan bahwa kita berhutang dan akan dibayar saat jatuh tempo tanggal sekian beserta bunganya.
Hutang berbunga? ih kan haram bunga-bunga an dalam islam. Nah munculah sukuk ini. Mari kita lihat bedanya dengan obligasi.
  • Obligasi
Dalam obligasi, investor meminjamkan uang kepada satu pihak. Ngga peduli itu uang buat apa saja. Yang penting saat jatuh tempo hutang beserta bunga-bunganya tersebut lunas dan tidak adanya aset yang terlibat dalam perjanjian.
  • Sukuk
Kita ambil contoh sukuk ritel 2009 aja ya. Kalau sukuk ritel 2009, jenis sukuk tersebut adalah leasing (sale and lease back). Saat pemerintah butuh dana dari investor, sukuk dikeluarkan dengan melakukan penjualan aset pemerintah misal gedung kepada investor pembeli sukuk. Nah gedung tersebut akan menjadi milik investor sesuai proporsi sukuk yang dimiliki tapi dengan perjanjian gedung tersebut akan disewakan kembali kepada pemerintah dan setiap bulannya investor akan mendapatkan uang sewa. Pada akhir jatuh tempo, pemerintah akan membeli kembali gedung tersebut dari kita pemiliknya.

Nah, bisa kita lihat bedanya kan sekarang. Kalau obligasi, mau uangnya untuk buat buka rumah bordil atau rumah judi kita ngga boleh protes. Terus tidak ada asset yang menjadi jaminan kalau misal pemerintah ngga mampu lunasin hutang obligasinya. Kalau sukuk, uang investor tidak untuk tujuan yang haram. Akad sukuk juga bukan hutang piutang berbunga yang jelas diharamkan, tapi akad yang dihalalkan seperti sewa menyewa, jual-beli, dsb. Ada asset yang menjadi hak kita, jadi kalau pemerintah ngga mampu lunasin hutangnya tersebut, mari kita jual gedung asetnya.

Investasi kedalam sukuk atau obligasi memberikan hasil imbal yang lebih tinggi daripada tabungan, deposito atau di taruh di bawah bantal. Kalau sukuk 2009, kira-kira 12%. Hal ini dibuat agar para investor akan tertarik untuk membeli sukuk daripada uangnya di depositokan. Tapi kalau dibanding dengan investasi di emas atau saham dan reksadana mah, sukuk masih kalah. Namun untuk resiko, ya ingat saja high return ya high risk.

Kalau cara pembelian sbb:
  • Datang aja ke customer service agen penjual  bilang mau beli sukuk
Adapun 20 Agen Penjual Sukuk Ritel di 2011 adalah:
  1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
  2. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
  3. PT Mega Capital Indonesia
  4. PT Bahan Securities
  5. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
  6. PT Bank Syariah Mandiri
  7. PT Danareksa Sekuritas
  8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
  9. PT Bank CIMB Niaga Tbk
  10. PT Trimegah Securities Tbk
  11. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
  12. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
  13. Citibank
  14. Standard Chartered Bank
  15. PT Sucorinvest Central Gani
  16. PT Reliance Securities Tbk
  17. PT Bank Permata Tbk
  18. PT Bank OCBC NISP Tbk
  19. PT Ciptadana Securities
  20. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
  • Isi formulir pemesanan (jadi belum pasti dapat sukuknya)
  • Tunggu tanggal penjatahan, kalau kita dapat sukuknya akan diberikan formulir pembukaan rekening surat berharga sukuk.
  • Nanti setelah beberapa hari, baru diberi surat keterangan kita punya sukuk.

Semoga bermanfaat dan selamat berinvestasi.   

CERITA TENTANG USAHA MUNGILKU (MUTENOVNOV)

Tadi ada yang minta mutenovnov sharing tentang pengalamannya dari awal hingga sekarang. Setelah selesai jadi pengen sharing juga ke yang lain. Walau mutenovnov ( http://mutenovnov.blogspot.com/ ) masih imut dan sangat mungil sekali, semoga bisa menjadi inspirasi untuk yang lagi bingung memulai usaha.  

- apa yang ibu persiapkan sebelum memulai bisnis ini?
Sebenarnya dari dulu saya tertarik menjadi wirausahawan. tapi yang ada selalu bingung mau bisnis apa, bagaimana memulainya, tidak adanya modal, dsb.Baru setahun yang lalu secara tidak sengaja saya memulai bisnis ini. Tidak ada yang saya persiapkan. waktu itu saya sedang suntuk mengerjakan thesis. kemudian ibu mertua mengajak untuk menemani beliau belajar merangkai mute. Dengan modal Rp 75.000,- saya beli bahan mute dan belajar merangkainya (ada toko yang menjual bahan mute plus gratis kursus sampai bisa). Saya pilih belajar membuat bros karena simple cara buatnya dan bentuknya lucu-lucu. Setelah jadi bros, iseng saya foto hasilnya dan di share di FB. Eh, ada yang berminat ya dijual. saya buat lagi, ada yang mau beli juga. Dan berkembang terus sampai sekarang. Jadi, yang saya persiapkan waktu itu hanya Rp 75.000,- dan keinginan belajar membuat bros mute:) 

- hambatan apa saja yang ibu temui selama menjalankan bisnis?
Hambatan yang ditemui selama setahun bisnis ini berjalan adalah:
1. Ketersediaan bahan.
Bahan import dari korea dan cina. jadi kadang ada bahan yang sulit didapat dan lama baru tersedia lagi. Apalagi kalau sudah masuk tahun baru atau lebaran. sedangkan di masa tersebut permintaan sedang banyak-banyaknya. 

2. Pesaing atau kompetitor
Sudah banyak yang masuk ke dalam bisnis buat bros mute ini. Jadi ya kue nya semakin sedikit deh:)

3. Masalah kurir atau pengiriman
Untuk pasar dalam negeri, kadang suka telat barang sampai dan suka rusak sampai di tangan konsumen. Untuk pakai packing kayu jatuhnya lebih mahal..
Untuk pasar luar negeri, kendala ongkos yang cukup mahal untuk sekali pengiriman. jadi konsumen suka mundur saat diberitahu biaya pengiriman.

4. Kualitas bahan
Produsen suka menurunkan Kualitas bahan mute seenaknya. Jadi banyak bahan yang kualitas jelek harus kita buang untuk mempertahankan kualitas bros. 

- Apa strategi bisnis yang ibu lakukan untuk mengembangkan bisnis ini? 
1. Setiap bulan kami berusaha menciptakan model terbaru yang unik dan menarik. 
2. Kualitas tinggi yang terus kami jaga. Setiap bros yang dibuat, jika tidak memenuhi standar, akan dibongkar kembali dan dibuat ulang.
3. Selalu berusaha untuk memenuhi kepuasan konsumen.Seperti berusaha tepat waktu pengiriman serta memperhatikan semua komplain dari konsumen, memberikan bonus, disc,dsb.
4. Promosi terus menerus di internet atau mulut ke mulut.
5. Kami posisikan rekan yang membantu membuat bros sebagai partner. Sehingga mereka merasa bagian dari bisnis ini. 

- apa saja tips bisnis untuk menyukseskan bisnis bros ini?
1. jangan pernah puas dengan apa yang diperoleh hingga saat ini. Terus berusaha lagi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
2. Niatkan setiap usaha adalah untuk ibadah, Insya Allah diberi kemudahan untuk sukses dan berkembang.
3. Pisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Walaupun pemilik, saya diberi gaji setiap bulan dan tidak bisa memakai uang bisnis untuk keperluan pribadi.

yang terakhir bu, saya akan senang sekali bila ibu mau membuatkan analisa bisnis sebagai gambaran bahwa membuat bros ini bisa mendapatkan keuntungan. Berapa modal awalnya, minimal pemesanan sehari, jumlah bros yang diproduksi, harga dan asumsi perhitungan keuntungannya.
Modal awal saya Rp 75.000,-
Karena ada masalah dengan penyimpanan, kami memutuskan untuk membuat bros saat ada pesanan saja. Jadi bros yang diproduksi per bulan sama dengan jumlah pesanan bros.
Harga bros sbb:
Tipe A : Rp 4.000
Tipe B : Rp 5.000
Tipe C : Rp 6.000
Tipe D : Rp 8.000
Tipe E : Rp 10.000
Tipe F : Rp 12.000
Untuk Gelang
Ukuran 16,5cm = Rp 14.000
Ukuran 17,5cm = Rp 15.000
Ukuran 18,5cm = Rp 16.000
Asumsi perhitungan keuntungan pakai % dari penjualan saja ya. Dari total omset, Bahan mute 30%, Gaji pegawai 27%, jasa pengiriman dan Transportasi 6%, lain-lain 3%. Keuntungan sebesar 35% dari omset. 


Thursday, December 30, 2010

Mau Pensiun dan Dapat 2 Milliar?

Mau pensiun dini dalam waktu 20 tahun dari sekarang dan dapat 2 miliar. Cukup sisihkan uang tiap bulan rutin Rp 500.000, terus belikan emas, reksadana dan teman2nya.
Gimana caranya, ini rumus yang kita pegang:

 Jumlah Tabungan di umur pensiun = jumlah yang ditabung  X ((((1+r)^n)-1)/r)

(Rumus bisa dilihat jelas di Intermediate Accounting Kieso Chp 6 atau buku manajemen keuangan mengenai formula anuitas)
  • R adalah kenaikan investasi kita jika disimpan dalam instrument tersebut. contoh kalau biasanya tahapan di bank suka disebut bunga kira2 1% per tahun = 0,08%. Untuk emas kira-kira 17%/tahun = 1,42%/bulan; untuk reksadana kira-kira 23%/tahun= 1,92%; Untuk deposito kira-kira 5%/tahun = 0,42%/bulan.
  • N adalah jumlah berapa kali kita rutin nabung. Misal nabung selama setahun, jadi n adalah 12 kali nabung. Jadi kalau umur sekarang 30 tahun dan tabungan mau di ambil umur 50 tahun, n adalah 20x12=240 kali nabung.
Nah mari kita mulai menghitung. Misal Umur saya 30 tahun. Niat mau nabung tiap bulan Rp500.000, berapakah tabungan kita di umur 50 tahun? Uang tersebut setiap bulan saya belikan reksadana syariah yang return 1,92%/bulan.
Jumlah tabungan saya di umur 50 tahun adalah sbb:
Rp 500000  X  ((((1+1,92%)^240)-1)/1,92%) = Rp 2.458.613.569,-

Perlu diingat:
  1. Hasil yang diperoleh akan berbeda jika kita belikan emas, masukkan deposito atau setor ke tahapan karena return  atau "r" berbeda.
  2. Setiap instrumen memiliki resiko berbeda. Yang pasti ada 3 yang harus diingat:  high risk high return, jangan taruh semua telur kita di satu keranjang karena kalau pecah berabe dan untuk investasi pakai uang tidur alias uang nganggur alias uang sisa:)
Ayo siapa yang mau nanti pensiun dapat 2 miliar dengan nabung cuma Rp 500.000/bulan selama 20 tahun?
selamat berinvestasi
http://investasinovnov.blogspot.com

Tuesday, December 21, 2010

Perencanaan Keuangan Keluarga Kecil

Mau investasi bingung ngga ada uang yang digunakan buat nabung karena penghasilan pas-pas an, hanya cukup buat makan dan senang-senang. Kami menemukan cara yang baik menurut kami untuk mengelola penghasilan kecil dan pas2an sehingga cukup untuk berinvestasi.semoga bermanfaat.

Mencoba meniru hidup gaya Bapak Warren Buffet, Kami bertekad untuk tidak mau ngutang (kecuali kepepet) dan juga menghindari menggunakan kartu kredit ( lagi pula ngga ada juga bank yang bersedia menawarkan;P ). Itu artinya kami harus benar-benar mengencangkan ikat pinggang serta memilah dengan baik mana kebutuhan dan mana keinginan. Kemudian menyesuaikan kebutuhan dengan penghasilan. 

Segala kebutuhan hidup (termasuk didalamnya porsi tabungan) diambil dari pendapatan suami. Cukup ngga cukup harus cukup deh. Kalo penghasilan si istri akan diapakan? Itu nanti dibahas. Semua gaji suami sampai koma2nya tersebut dimasukkan kedalam pos sebagai berikut:
-          Untuk keempat orang tua
-          biaya hidup (pilah antara kebutuhan dan keinginan)
-          Gaji suami (untuk suami terserah buat apa)
-          Gaji istri (untuk si istri terserah buat apa)
-          Nabung (masuk ke tabungan jangka menengah)
Wah, ada gaji suami dan istri?  Betul, gaji tersebut digunakan untuk kesenangan pribadi masing2. Misal istri mau belanja baju, sepatu,  suami ngga bisa protes. Suami mau beli gadget, istri ngga boleh ngomel. Gaji akan diberikan setiap bulan. Setiap hari minggu, akan ada pajak gaji sebesar jumlah tertentu untuk biaya pacaran lagi berdua setiap akhir pekan atau untuk keperluan mendadak. Tiap hari minggu, jika ada sisanya, uang pajak tersebut akan dimasukkan ke dalam  tabungan jangka menengah. Setelah saldo nol kembali, itu artinya waktunya membayar pajak lagi buat pacaran minggu depan dan kebutuhan mendadak mingguan.

Nah, itu tabungan jangka pendek. Itungannya mingguan. Ada tabungan jangka menengah, hitungannya bulanan.  Dananya diperoleh dari kelebihan dari tabungan jangka pendek dan alokasi yang diatas tadi. Kalau sudah sampai saldo tertentu, kelebihannya akan dimasukkan kedalam tabungan jangka panjang. Gampang ingetnya, kaya sistem terasering aja. Kalau udah meluber di kolam jangka pendek masukkan ke kolam jangka panjang. Tabungan ini digunakan untuk kebutuhan dadakan bulanan yang sedikit besar  seperti pemeliharaan motor, biaya rumah sakit, zakat, sedekah, dsb.

Sekarang kita ngomongin gajinya sang istri, semua gaji sang istri harus dialokasikan untuk tabungan jangka panjang.jadi selain luberan dari tabungan jangka menengah, kolam penghasilan jangka panjang ini diisi dari seluruh penghasilan sang istri. Tabungan jangka panjang ngga akan di utak-atik dan dianggap uang hilang. Biasanya tabungan ini digunakan untuk kebutuhan seperti beli rumah, naik haji, dsb. Nah di tabungan jangka panjang ini dana yang ada bisa kita investasikan ke dalam emas, deposito, saham, sukuk dan teman2nya.

Untuk proporsi, sesuaikan sendiri aja ya. Soalnya tergantung kebutuhan masing-masing. Yang penting harus disiplin dan saling mengingatkan. Jangan lupa bedakan antara kebutuhan dan keinginan.